TAMAN PINTAR

August 26, 2012
Oh... tugas kuliah banyak yaa..  *IYA*
Rupanya jari-jariku yang pendek-pendek ini mulai gatel buat ngetik tugas...dan akhirnyaa jari ini mulai tergerak untuk mengklik folder-folder foto.. dan taraaaa kutemukan kembali foto-foto waktu aku, Rohmah, Viny, dan Tanti jalan-jalan ke Taman Pintar sekitar setahun yang lalu… *kangeeen*
Yah waktu itu kita cuma iseng punya ide buat ke Taman Pintar... ya maklum kita emang masih kekanak-kanakan… hohoho
Waktu itu tiket masuk sekitar 15ribu... aku lupaa namanya gedung kotak atau apalah.. yang jelas kita ngliat barang-barang peninggalan sejarah.. terus masuk ke gedung yang isinya tentang teknologi-teknologi gitu…daaan kita juga nyobain beberapa yang bisa dicoba *iyalah* kayak sepeda yang buat nyalain lampu, sepeda yang diulir berbarengan sama kerangka manusia, gamelan dan bla-bla…
Terus kita menuju taman di depan gedung..lumayan bagus dan cocok buat anak-anak *kita juga anak??* setelah cukup lama bermain-main dan bercanda sambil cengengesan ala-ala kitaa..tak terasa sudah adzan dhuhur.. yah setelah sholat kita pulang dan tak lupa mampir ke warung makan buat ngisi perut.. hahaha

Ya ampuunn…senengnya waktu ituu… see you my best friends…I love you all :*




GOA CEMARA BEACH

Sunday, March 31, 2013
Jadwal keberangkatan seharusnya pukul 07.30-08.00. Tapi ini beneran moloooooor. Ini dia salah satu agenda dari Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas yang aku ikuti, upgrading staff baru. Upgrading diadain di Pantai Goa Cemara yang letaknya di Bantul. Orang-orang sempet bingung.. ini pantai ada goanya enggak??? Aduuuhh…buktiin aja..

Setelah perjalanan kira-kira 1 jam dari kampus terciiintaaaahh :* melewati kawasan perkotaan yang sarat akan macet, jalanan pedesaan yang hijau hamparan sayur dan padi serta gundukan pasir pantai yang sedikit menerbangkan debu…sampailah di pantai Goa Cemara. Berhubung ini acara upgrading sekaligus pembekalan staff baru, jadiii.. pertama kali yang terjadi adalah “introduction” organisasi, semacam terkantuk-kantuk mendengarkan para sesepuh organisasi berbicara. Setelah ishoma barulah ada semacam game dengan beberapa pos. Lumayan melelahkan buatku.
Setelah selesai acara, barulah bisa bercengkrama dengan gulungan ombak pantai. Pasirnya hitam, sama seperi Pantai Parangtritis. Kita juga bisa ngliat Pantai Parangtritis dari sini lhooo…
Namanya juga Pantai Goa Cemara,, jelaaas di sini banyak pohon cemara yang rimbun lebat. Di sisi timur, semakin rimbun sehingga terlihat lebih gelap karena cahaya matahari terhalang oleh daunnya… nah, dari sini aku bisa menarik kesimpulan *ciee* yang dinamain goa cemara ya rimbunnya pohon cemara yang seolah berupa goa… *understand?*
Yah begitulah cerita saya pemirsaaahh… sampai jumpa di celotehan saya selanjutnya... thank you J



 
TAMAN SARI

November 17, 2012
Taman Sari lagiii…
Yah, sebenarnya udah pernah ke sini beberapa kali. Tak apalah, selain gak terlalu jauh, tiket masuknya juga murah, gak sampe 5K... J
Taman Sari yang merupakan kompleks pemandian Raja dan Ratu Keraton Yogyakarta ramaaiii banget pagi menjelang siang ini. Banyak banget turis local maupun mancanegara yang berkunjung.
Aku sendiri yang lumayan suka tempat ini. Apa yaaa.. bangunannya kuno gitu *ya iyalaaah!!*
Intinya aku lumayan suka sama gaya architecture nya…tembok-tembok tua dipadu dengan kolam yang kalo pas ada airnya warnanya jadi biru gitu, serasilah kayak sepasang sandal... haha
Di bagian depan pas mau masuk, rumputnya ijo, terus ada bebrapa pohon, kayu yang biasanya jadi tempat duduk, dan ada kayak teras gitu *kira-kira*
Terus ada pula masjid bawah tanah yang lumayan gelap dikelilingi tembok-tembok yang menurutku gak dicat. Ada pula tangga-tangga yang lumayan berlumut. Di sebagian tempok dipasang lampu penerangan yang gak pernah dinyalakan setiap kali aku kesana *wkwk*
Di bagian lain, ada reruntuhan bangunan, yang terdiri dari batu bata dan sebagian masih berdiri. itu menurutku keren dan cukup bernilai artistic J

Itu dia sekilas tentang Taman Sari. Selamat berkunjung kesana kawaaan J





DEPOK BEACH

Tuesday, August 13, 2013
Suara adzan subuh merdu sekaliii…tapi dingiiiiinnyaa cetar bangeet..
Setelah blaablaablaa…ternyata sudah setengah 6 pagi..
Ya sudaahh.. cuuus ke pantai Depok. Waktu itu ada aku, adik, kakak, kakak ipar, dan si keciiil unyuu J
Ini lewatnya bukan Jalan Parangtritis, tapi lewat jalur timur alias lewat Siluk… yah tujuannya biar gak terlalu rame soalnya abis lebaran, moreover lewat pedesaan yang dikelilingi gunung-gunung gitu jadi lumayan sejuk..
Menggigil di jalan?? Iyaaaa… tapi gak apa lah cuma sebentar…gak sampe 1 jam
Setelah jalan aspal berkelok-kelok dihiasi dengan jalan yang naik turun…akhirnya sampai juga di Pantai Depok..
Iyaa..pantai ini terkenal dengan pasar ikannya dan biasanya banyak digunakan untuk kumpul-kumpul buat buber atau acara apalah yaa..terserah pokoknya ..hoho
Pagi yang benar-benar seperti pagi di Kaliurang ini mengantarkan badan menyusuri pinggir pantai… si kecil benar-benar seneng liat air dengan ombak yang berdansa dengan pasir hitam…lalala
Okelahh..kita disini duduk-duduk beralaskan koran bekas sambil makan bakso tusuk yang lumayan gak enak rasanya -_-
Berhubung pantat udah panas dan suhu tubuh meningkat…kita jalan ke pasar ikan buat belanja ikan cakalan…yah beberapa kilogram lah :D tak lupa juga kita jajan peyek udang …si makanan khas pantai selatan.. *lho??* abis itu kita nunggu ikannya dibakaar dan itu ngabisin much time -_-
Setelah banyaaak menit rampung juga deh bakar ikannya…dan waktunya pulaaaang…berhubung perut mengoyak-oyak minta makanan…kita berhenti dulu buat makan mie ayam..haha *sarapan yang telat bangeeet*
Alhasil sampai rumah kira-kira jam 12…yaaahhh…menyenangkan…sukaaa :D







Ini sekedar karya kecil saya berupa essay yang pernah diikutkan dalam lomba essay tingkat mahasiswa se-DIY :)
Subtema: Membangkitkan spirit peneliti muda dalam melestarikan budaya dan seni Indonesia

PENELITI MUDA: MATA PANAH PELESTARIAN
BUDAYA DAN SENI INDONESIA

      Penelitian sering menjadi momok banyak orang. Penelitian sendiri identik dengan sains yang merupakan momok lain yang menakutkan. Penelitian sebenarnya tidak hanya tentang ilmu eksak saja, akan tetapi apapun bisa diteliti. Seiring perkembangan zaman, penelititian di Indonesia mulai berkembang dan mengarah pada sektor budaya maupun seni. Penelitian juga mulai dilakukan kalangan muda yang kebanyakan adalah mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia.
      Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam budaya dan seni.  Budaya dan seni tersebut memiliki keunikan tersendiri. Era globalisasi yang meluluhlantahkan batas antarnegara mulai merambah sektor budaya dan seni Indonesia. Seperti kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat baik tua, muda, maupun anak-anak cenderung menyukai budaya dan seni modern. Budaya dan seni tradisional Indonesia seolah lenyap termakan segerombolan budaya dan seni modern. Lantas bagaimana nasib budaya dan seni Indonesia di tahun-tahun sebelumnya?
      Itulah tugas para generasi muda. Peneliti muda adalah seseorang yang perlu memiliki hati yang mudah iba terhadap fenomena budaya asing yang mulai mengusik keberadaan budaya dan seni Indonesia. Budaya asing yang terus mengalami kontak dengan budaya Indonesia sedikit atau banyak akan mempengaruhi budaya Indonesia. Hal ini perlu menjadi perhatian penting karena dapat menjadi pengaruh terhadap kepribadian bangsa.
      Peneliti muda dalam penelitiannya sebaiknya menyoroti dan menjadikan budaya sebagai objek dalam kajian dan penelitian budaya. Budaya merupakan satuan pengetahuan, kepercayaan dan kebiasaan yang bersifat relatif, bergantung kepada kemampuan manusia untuk belajar dan menyebarkannya kepada generasi berikutnya. Kekayaan budaya dan seni menjadi kebanggaan tersendiri bagi negara zamrud khatulistiwa. Akan tetapi sangat disayangkan jika kekayaan yang sangat berharga itu tidak dikenal oleh bangsa Indonesia sendiri. Sebagai peneliti muda yang memiliki kuatitas jempolan, apa salahnya menjadikan budaya dan seni sebagai kajian penelitian?
      Sebagai contoh, di era globalisasi ini, kebanyakan seni tradisional Indonesia menjadi paket wisata di dunia industri pariwisata, misalnya Sendratari Ramayana di pelataran Candi Prambanan dan Jathilan di Agrowisata Sleman Yogyakarta. Dari fenomena tersebut, sebagai peneliti muda hendaknya bisa “sensitif” dalam menyikapinya. Misalnya, meneliti fenomena tersebut dengan harapan dapat mengetahui penyebab maraknya seni sebagai paket wisata, keuntungan yang diperoleh para penyelenggara, maupun kerugian yang mungkin ditimbulkan dengan adanya fenomena tersebut.
      Hal lain yang bisa dilakukan peneliti muda antara lain meneliti sebab kurang dikenalnya budaya dan seni Indonesia di kalangan anak maupun remaja. Selain itu, peneliti muda dapat pula meneliti dampak maraknya budaya asing terhadap kepribadian seseorang atau bahkan seorang peneliti mampu menciptakan inovasi dalam rangka menyajikan budaya dan seni Indonesia sehingga dapat dinikmati semua kalangan. Dengan penelitian yang dilakukan tersebut diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam menjaga kelestarian budaya dan seni Indonesia.
      Peneliti muda harus turut andil dalam menjaga eksistensi budaya dan seni Indonesia. Dengan melakukan penelitian budaya dan seni Indonesia serta mempublikasikan penelitian tersebut, seorang peneliti telah melakukan upaya membentengi punahnya budaya dan seni Indonesia. Adapun publikasi hasil penelitian budaya dan seni Indonesia dapat menjadi bahan atau materi yang berguna dalam pendidikan. Pendidikan dalam konteks kebudayaan sendiri berarti suatu proses pewarisan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat (Farida Hanum, 2013:98).
      Budaya dan seni Indonesia merupakan aset yang harus dikenal dan dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Peneliti muda memiliki kesempatan besar dalam mengobjekkan budaya dan seni Indonesia dalam kajian penelitiannya. Peneliti muda hendaknya memiliki tingkat semangat yang tinggi untuk melakukan penelitian dalam rangka melestarikan budaya dan seni Indonesia. Budaya dan seni Indonesia yang tetap terjaga kelestariannya menjadi aset penting yang tentunya menjadi nilai yang dapat dianut bangsanya di kemudian hari. Untuk itu, sebagai peneliti muda yang merupakan mata panah pelestarian budaya dan seni Indonesia hendaknya memiliki semangat tinggi, setinggi semangat para pejuang dalam memerdekakan tanah air Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Hanum, Farida. 2013. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Soedarsono. 1998. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
NONGKRONG DI LING-LING FRUIT BAR

Wednesday, October 9, 2013
Jam kuliah pertama berakhir sudah…
Setelah bejibun dengan kelas Introduction to Linguistics, yaah kira-kira pukul 10.30 WIB keluarlah 3 sosok perempuan kereeen, unyuu atau apalah, yang penting  baik-baik, yaitu aku, Siti, dan Eri. Eh lupa.. ada satu lagi si Ester yang beda mata kuliah. Setelah kompakan janjian dari seminggu yang lalu, akhirnya kesampaian juga niat kita buat nongkrong. *haha*
Gak jauh-jauh dari kampus tercintaaah kok, cuma di Jl.Alamanda no.2 Gejayan, tepatnya di LING-LING FRUIT BAR. Ini dia tempat yang seminggu lalu kita pake buat observasi makul kewirausahaan.
Nuansanya dibikin mini garden, di sebelah barat ada meja order dan sekaligus jadi kasir, kira-kira ada 3 orang di sana, terus baratnya lagi ada tangga, yah kesannya eksotis gitu.. cat tembok juga okay, putih sama ijo..  J
Terus ada beberapa meja customer di sebelah meja karyawan, nah uniknya karpetnya itu rumput lapangan futsal. Ada lagi beberapa kursi sebelah timur. Kursinya semua dari kayu, di sebelah utara ada air terjun *lho?* yah intinya airnya turun dari atas ke bawah gitu, kesannya fresh gitu..
Ling-Ling Fruit Bar cukup cozy buat nongkrong, menu minuman buah yang ditawarkan beragam. Nah yang kita pesen waktu itu Special Ling-Ling (Ester), Choca Ling-Ling (Siti), Shocking Ling-Ling (Eri), and Red Ling-Ling (aku).
After waiting for some minutes, mas-mas waiternya datang bawa pesenan kita. *taraaaaa* unyu bangeeet sup buahnya… huhuhu difoto dulu deh.. unyuuu…sukaaa..
Akhirnya tiba saatnya mencicipi…enaaaak banget seger pokoknya.. recommended banget buat kalian..harganya sih sesuai dengan porsi plus tampilan yang unyu..
Gak percayaaa?? Ini dia buktinyaaa…
Special Ling-Ling

Red Ling-Ling


Selamat mencoba ;)
BUKIT BINTANG YANG LAIN

January 28, 2013
Pagi yang cerah. Jalan-jalan yuuuk…
Ini ceritanya gagal ke Istana Ratu Boko *hiks*
Yaa…gak pa pa deh.. ini ceritanya lagi, ketemu temen yang rumahnya deket Boko, diajakin deh ke candi yang lain, Candi Ijo.
 Menurut sumber yang pernah aku baca, Candi Ijo itu candi yang paling tinggi seantero Jogja-Jateng.. ya emang sih, akses menuju kesana cukup menantang, butuh motor yang kuat buat nanjak. Jalan pedesaan yang lumayan parah rusaknya, nanjak, berbatu, alias gronjal-gronjal :D
Setelah nanjak lumayan tinggi, kelihatan juga candinya. Ada dua candi yang agak gedhe. Sayang  batasnya cuma bambu dan gak ada pengunjung sama sekali. *omg*
Yah, Cuma lewat aja kok di candi ijo, nanjak lagi deh.. nah, akhirnya sampai pada tempat yang diharap.. kesan pertama *wow*. Ini sih duplikat Hargodumilah alias bukit bintang di Patuk. Tempatnya sempit, di sebelah rumah penduduk. Ada semacam batu-batu gunung yang mirip karang gitu. Melepas lelah, duduk di atas batu itu sambil lihat Jogja dan Jateng dari atas… berasa di atas awan… haha. Kereeen J
Ini dia salah satu jepretan pesona Jogja-Jateng dari atas awan, kereeen kan J
Ya udah, itu dia yang aku sebut “Bukit Bintang yang Lain” J
 Have a nice day…